Anda di halaman 1dari 9

SNI 4869.

2:2008

Standar Nasional Indonesia

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
Semen beku Bagian 2: Kerbau

ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional


Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
SNI 4869.2:2008

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
3 Persyaratan mutu .............................................................................................................. 1
4 Pengambilan contoh .......................................................................................................... 2
5 Pemeriksaan contoh .......................................................................................................... 2
6 Kemasan............................................................................................................................ 2
7 Penyimpanan..................................................................................................................... 2
Bibliografi ................................................................................................................................. 3

i
SNI 4869.2:2008

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen beku kerbau ini merupakan revisi dari SNI 01-
4869.2-2005, Semen beku kerbau.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 67-03 Peternakan dan Produk Peternakan. Standar

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
ini telah dibahas pada rapat-rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus di Bogor
pada tanggal 30 Oktober 2007. Hadir dalam konsensus tersebut wakil-wakil dari anggota
panitia teknis 67-03.

Standar ini dirumuskan sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu (quality
assurance) semen beku sapi.

Standar ini juga telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 7 April 2008 sampai dengan
7 Juni 2008, namun untuk mencapai kuorum diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Juli
2008 dan langsung disetujui menjadi RASNI.

SNI 4869:2008 terdiri dari 2 bagian dengan menggunakan judul secara umum Semen beku:
- Bagian 1: Sapi
- Bagian 2: Kerbau

ii
SNI 4869.2:2008

Pendahuluan

Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu upaya pemanfaatan bibit pejantan unggul
secara maksimal dalam rangka perbaikan mutu genetik ternak.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan IB ialah mutu semen beku,

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
reproduksi ternak betina, keterampilan petugasnya, ketepatan dan pelaporan deteksi berahi,
serta pemeliharaan ternak betina.

Mutu semen beku kerbau yang memenuhi standar harus didukung oleh penanganan yang
baik dan benar agar mutu semen beku kerbau dapat dipertahankan sehingga siap untuk
diinseminasikan.

iii
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
SNI 4869.2:2008

Semen beku Bagian 2: Kerbau

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan pengemasan untuk semen beku kerbau.

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
2 Istilah dan definisi

2.1
semen
spermatozoa dan plasma seminalis yang berasal dari pejantan yang dapat digunakan untuk
proses pembuahan

2.2
semen beku
semen yang berasal dari pejantan unggul, sehat, bebas dari penyakit hewan menular yang
diencerkan sesuai prosedur proses produksi sehingga menjadi semen beku dan disimpan
didalam rendaman nitrogen cair pada suhu -196 C dalam kontainer kriogenik

2.3
pejantan unggul
pejantan yang sudah diseleksi berdasarkan garis keturunannya (pedigree/silsilah),
kemampuan produksi, dan reproduksi

2.4
motilitas spermatozoa
gerak maju atau progresif sel-sel spermatozoa

2.5
pemeriksa semen beku
petugas yang telah mengikuti pelatihan penanganan semen beku dan bersertifikat

2.6
petugas pengambil contoh (PPC)
petugas yang memenuhi persyaratan dan ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan pengambilan contoh

2.7
kode batch
penandaan produksi semen beku pada straw yang meliputi tahun dan nomor urut produksi

3 Persyaratan mutu

3.1 Semen beku tidak mengandung mikroorganisme penyebab penyakit menular.


3.2 Semen beku sesudah dicairkan kembali (post thawing) pada suhu antara 37 C dan
38 C selama 15 detik sampai dengan 30 detik harus menunjukkan:
a) motilitas spermatozoa minimal 30 %;
b) derajat gerakan individu spermatozoa minimal 2 (dua).

1 dari 3
SNI 4869.2:2008

4 Pengambilan contoh

Pengambilan contoh dilakukan secara acak pada setiap kode batch masing-masing minimal
2 (dua) straw oleh PPC.

5 Pemeriksaan contoh

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
5.1 Pemeriksaan dilakukan oleh petugas pemeriksa yang berwenang.
5.2 Pemeriksaan dilakukan setelah proses pembekuan dan sebelum dikirim kepada
konsumen dan setelah diterima konsumen paling lambat 24 jam.
5.3 Pemeriksaan dilakukan segera sesudah semen beku dicairkan kembali (post
thawing) pada suhu antara 37 C dan 38 C selama 15 detik sampai dengan 30 detik.
5.4 Pemeriksaan dilakukan pada sekurang-kurangnya 5 (lima) lapangan pandang di
bawah mikroskop pembesaran 10 x 10, 20 x 10 atau 40 x 10 dengan menggunakan meja
penghangat 37 C - 38 C.

6 Kemasan

6.1 Semen beku kerbau dikemas dalam bentuk straw dengan ukuran:

a) mini straw volume 0,25 ml dengan jumlah sel spermatozoa minimal 25 juta;
b) medium straw volume 0,50 ml dengan jumlah sel spermatozoa minimal 30 juta.

6.2 Penandaan straw

a) kode pejantan;
b) nama pejantan;
c) kode batch;
d) nama produsen;
e) breed/bangsa pejantan.

CATATAN 1 Kode pejantan terdiri dari 5 digit sampai dengan 6 digit. Satu sampai dengan dua digit
pertama menandakan kode bangsa, dua digit tengah menandakan tahun kelahiran pejantan dan dua
digit terakhir menandakan nomor urut pejantan. Kode bangsa dan warna straw mengacu pada
ketentuan tentang syarat dan spesifikasi teknis semen beku sapi dan kerbau serta alat
penyimpanannya.

7 Penyimpanan

Semen beku disimpan dengan menggunakan goblet dan canister serta terendam penuh
dalam nitrogen cair suhu -196 C pada kontainer kriogenik dilengkapi dengan kartu petunjuk
isi kontainer.

CATATAN 2 Kartu petunjuk isi kontainer tersebut minimal harus mencantumkan keterangan tentang
breed/bangsa, kode pejantan, kode batch, jumlah straw untuk masing-masing goblet dan canister,
tanggal, serta hasil pemeriksaan mutu semen.

2 dari 3
SNI 4869.2:2008

Bibliografi

Hafez, E.SE and B. Hafez, 2000. Reproduction in farm animals 7th ed. Lipincott And Wirley,
New York, USA.

Mitchel,JR, and G.A.Doak, 2004. The Artificial Insemination and Embryo Tranfer of Dairy
and Beef Cattale 9 th ed. New Jersey, USA.

Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Sekretariat Panitia Teknis Departemen Pertanian
Salisbury, G.W. N.L Van Demark, and J.R.Lodge, 1978. Physology ofi Reproduction and
Artificial Insimination of Cattle (2 nd Ed). W.H. Freeman, San Fransisco.

Surat keputusan Direktur Jenderal Peternakan No. 112/TN.270/Kpts/DJP/Deptan/ 02/97


tentang syarat dan spesifikasi teknis semen beku sapi dan kerbau serta alat
penyimpanannya.

Toelihere, M.R 1977, Inseminasi Buatan Pada Ternak, Penerbit Angkasa, Bandung.

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai